Rabu, 19 Juni 2013 | By: Unknown

The Miracle - Percaya Pada Impian Anda



Motivasi Sukses - Anda pernah menonton sebuah film dimana Anda bisa menontonnya untuk beberapa kali? Ya, mungkin. Salah satunya adalah film yang berjudul “Miracle”. Di dalamnya terdapat banyak sekali pesan. Impian, visi, komitmen, tujuan, semangat. Tetapi pesan yang paling menarik adalah PERCAYA.

Percayalah pada kemungkinan kehidupan. Percaya pada diri sendiri. Percayalah bahwa impian Anda, juga, bisa menjadi kenyataan.

Percayalah bahwa Anda layak untuk memiliki kehidupan terbaik yang ditawarkan. Percaya pada keindahan yang diberikan semesta. Percayalah bahwa alam semesta ingin Anda untuk memiliki segala sesuatu yang Anda inginkan. Percayalah pada keajaiban.

Itu semua dimulai dengan mimpi, sebuah visi yang lebih jelas. Kemudian fokuskan perhatian Anda pada visi itu sampai impian Anda menjadi sangat jelas dan Anda bisa melihatnya, merasakannya, mencium baunya, mengetahuinya. Seiring dengan visi tersebut, ambil tindakan yang konsisten dengan komitmen dan tekad untuk membawa impian Anda menjadi kenyataan. Dan kemudian biarkanlah keajaiban yang bekerja.

Setiap orang mempersiapkan diri secara mental, emosional, fisik, dan spiritual. Mereka tidak membiarkan kekecewaan atau tantangan berdiri di jalan mereka. Mereka bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai impian mereka.

Dan keajaiban terjadi.

Tagline di film yang berjudul “Field of Dreams”, perlu Anda ketahui, adalah “Jika ada percaya pada ketidakmungkinan, hal yang luar biasa akan menjadi kenyataan.”

Kadang-kadang kita lupa bahwa mujizat tidak selalu terjadi semalam. Kadang-kadang kita harus menunggu sampai impian kita menjadi kenyataan. Terlepas dari hambatan, kesulitan keuangan, keraguan, dan ketidakyakinannya pada ucapan orang lain yang menjatuhkan; seringkali hal-hal itu yang bisa membuat kita mengambil tindakan secara tegas sampai kita berhasil mencapai impian kita.

Ini adalah waktunya Anda percaya pada impian Anda, percaya pada ketidakterbatasan kehidupan, percaya pada diri sendiri dan tentunya juga percaya pada keajaiban.

Berhenti bertanya “Bagaimana jika” yang telah melumpuhkan Anda dan membunuh impian Anda di masa lalu. Mereka adalah keyakinan lama yang didasarkan pada kekurangan dan keterbatasan berpikir. Inilah yang kita sebut sebagai miskin kesadaran. Anda tidak menginginkan mereka dan tidak membutuhkan mereka.

Sebaliknya, pilihlah permainan yang berbeda dan pertimbangkan kemungkinan ini : Bagaimana jika alam semesta memiliki kemampuan untuk menciptakan kehidupan Anda berdasarkan apa yang Anda pilih untuk berpikir dan berbuat?

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk percaya:

• Pertama, percaya pada diri sendiri. Rayakan semua kesuksesan dalam hidup Anda; baik itu kesuksesan besar maupun kecil. Dukung dan dorong diri Anda dengan cara yang positif, penuh kasih, self-talk yang memperkuat keyakinan Anda bahwa Anda adalah manusia yang megah, layak memiliki yang terbaik dalam hidup.
• Berhubunganlah dengan impian Anda dan visi Anda. Luangkan waktu setiap hari untuk berfokus pada visi Anda sehingga visi dan impian Anda menjadi semakin besar dan Anda dapat melihatnya, merasakannya, merasakannya, menyentuhnya, mencium baunya, mengetahuinya.
• Cari tim / teman-teman yang percaya pada Anda dan akan mendukung Anda.
• Tetapkan tujuan Anda dan segera action!
• Mengharapkan keajaiban terjadi setiap hari dalam hidup Anda.
• Ketahuilah bahwa Anda layak mencapai impian Anda dan bahwa impian Anda akan segera datang menghampiri Anda!

PERCAYA!!!

So... siap untuk action sekarang?

Menentukan Nasib Jadi Kaya Atau Miskin




Banyak orang bilang bahwa nasib itu di tangan Tuhan. Sebenarnya itu adalah sebuah statement yang keliru karena urusan nasib itu adalah urusan kita sebagai manusia. Kita mau menjadi kaya ataupun sebaliknya menjadi miskin bisa kita pilih sebagai nasib kita.

Seorang filsuf pernah berkata “anda adalah apa yang anda pikirkan” dan oleh Stephen Covey diterjemahkan menjadi “begin with the end in mind” yang artinya segala sesuatu diciptakan 2 kali yaitu pertama melalui pikiran dan kedua melalui tindakan.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa nasib kita tergantung kepada apa yang ada dalam pikiran kita. Orang yang berpikiran positif atau benar maka akan menciptakan kebiasaan dan tindakan yang benar dan berujung pada nasib yang benar sedangkan sebaliknya orang yang selalu berpikiran negatif atau salah maka akan menciptakan kebiasaan dan tindakan yang salah dan berujung pada nasib yang salah.

Nah sekarang kalau berbicara nasib tentang kaya atau miskin semuanya berawal dari pikiran anda tentang uang atau kekayaan itu sendiri. Saya mempunyai sebuah test yang sangat sederhana dan sedikit banyak mampu meramal nasib kita akan menjadi orang kaya atau menjadi orang miskin.

Mari berimajinasi dalam pikiran anda, bila saat ini anda mendapatkan uang sebesar 20 juta maka apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika anda memiliki uang tersebut. Anda mau gunakan untuk apa uang tersebut atau anda mau beli apa dengan uang 20 juta tersebut ? Anda memiliki kebebasan dengan uang 20 juta tersebut dan anda harus menghabiskannya dalam waktu yang singkat. Silakan ambil waktu sejenak untuk merenung dan berimajinasi apa yang akan anda lakukan dengan uang 20 juta itu.

Apa yang terlintas dalam pikiran anda dapat meramalkan anda akan menjadi kaya atau menjadi miskin. Ketika anda berpikir untuk membelanjakan uang 20 juta tersebut untuk kebutuhan konsumtif misalkan membeli handphone, notebook, jalan-jalan, baju, gaun, kemeja, celana, tas, sepatu, motor, play station, televisi, sound system atau membayar hutang maka kecenderungan nasib anda akan menjadi miskin.

Apabila yang terlintas dalam pikiran anda uang 20 juta tersebut digunakan untuk ditabung, didepositokan, dibelikan emas, dibelikan sapi, dibelikan kambing, dijadikan DP rumah, dijadikan DP tanah, digunakan sebagai modal usaha, dibelikan obligasi, dibelikan saham, dibelikan asuransi atau dibelikan reksadana maka kecenderungan nasib anda akan menjadi kaya.

Loh koq bisa begitu mudahnya menentukan nasib kita? Iya karena dari riset diketahui bahwa cara berpikir orang-orang kaya ketika mendapatkan uang adalah “bagaimana caranya membuat uang yang diterima tersebut menjadi semakin banyak jumlahnya” sedangkan cara berpikir orang-orang miskin ketika mendapatkan uang adalah “bagaimana cara menghabiskan uang tersebut”.

Nah ketika anda diberikan uang 20 juta tersebut apa yang anda pikirkan ? Apakah anda berpikir “bagaimana membuat uang itu semakin bertambah banyak” atau anda berpikir “bagaimana cara menghabiskan uang tersebut?" Itulah kecenderungan nasib anda di masa depan.

Asuransi Bagi si Single, Perlukah?



Di era modern yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan globalisasi saat ini, dimana orang–orang cenderung menunda untuk berkomitmen membina hubungan pernikahan, disekitar kita akan mudah ditemui orang-orang yang memiliki status 'single'. Atau bahkan mungkin kita sendiri yang menyandang status tersebut.

Entah itu single karena memang baru lulus kuliah dan belum menikah, single karena memang belum menemukan jodohnya meskipun sudah cukup berumur, ataupun juga single karena pasangan yang dinikahinya meninggal, ataupun berpisah dengan pasangannya. Namun dibalik semua latar belakang status single tersebut, pertanyaan yang seringkali menggelitik adalah "perlukah seorang dengan status single memiliki asuransi?".

Bagi seorang single yang merupakan orang dewasa muda yang baru saja menyelesaikan studinya, hal pertama yang akan dilakukannya adalah mencari pekerjaan yang dirasa layak dan cocok dengan dasar ilmu dan ketrampilannya. Begitu mendapat pekerjaan yang diinginkan, orang tersebut akan bekerja dengan giat dengan harapan bisa segera memiliki kehidupan yang lebih mapan, sambil sebisa mungkin menyisihkan sebagian penghasilan yang ia dapatkan untuk ditabung.

Kenapa ditabung? Alasannya bermacam-macam. Ada yang menabung agar bisa bepergian ke tempat-tempat yang ia senangi, bisa segera membeli rumah dan tinggal terpisah dari orangtuanya, ada yang ingin bisa segera membeli mobil, ataupun menabung agar bisa segera menikah dengan pujaan hatinya, seperti yang dilakukan oleh sebagian besar orang. Perlukah si single ini memiliki asuransi?

Pada masa ini, si single cenderung belum memiliki pengeluaran yang cukup besar. Ia hanya bertanggung jawab untuk menghidupi diri sendiri, dengan asumsi ia tidak menanggung hidup orang lain lagi seperti adiknya yang masih sekolah misalnya. Bila yang ia tuju adalah jenjang pernikahan misalnya, si single harus menabung jumlah yang cukup besar agar bisa mengadakan pesta pernikahan yang layak.

Pada fase ini tawaran asuransi berbasis investasi unit link bisa ia kesampingkan, karena bila ingin menabung dengan dana yang tidak terlalu besar ada instrumen lain yang bisa ia ikuti seperti reksadana ataupun dengan membeli emas. Namun perlu diingat, dalam perjalanannya menabung itu bukan berarti ia menjadi manusia super. Tetap saja si single tidak pernah bisa terbebas dari kejadian tidak enak seperti terkena penyakit kritis ataupun kecelakaan yang mengakibatkan bisa jadi tidak hanya uang yang ia tabung jadi berhenti, tapi bisa jadi yang sudah ia tabung selama ini harus habis untuk membayar kejadian yang menimpanya, dan pada akhirnya impiannya untuk segera bersanding di pelaminan jadi buyar.

Jadi bagi para lajang yang merupakan kaum dewasa muda, bila Anda merasa asuransi unit link kurang nendang dalam hal memberikan imbal hasil, Anda bisa menggunakan cara lainnya. Tapi pastikan impian-impian seperti menikah dan memiliki rumah sendiri tidak pupus. Caranya adalah dengan membeli asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui apabila sudah jatuh tempo.

Ada lagi orang-orang yang bahkan mungkin sudah memasuki usia senja namun tetap berstatus single. Entah itu memang belum menemukan tambatan hati yang cocok, atau memang memutuskan untuk tidak menikah. Pada kondisi seperti ini, orang tersebut biasanya sudah tidak memiliki hasrat yang terlalu kuat untuk mengejar hal-hal yang bersifat duniawi ataupun kebendaan.

Hal ini karena pada usia mereka, secara ekonomi orang-orang ini sudah berada dalam posisi yang relatif mapan. Mereka sudah memiliki rumah, ataupun bila belum maka tidak akan terlalu ngotot untuk bisa memiliki rumah dan lebih menikmati tinggal di rumah kontrakan atau di kos-kosan. Tidak ada rencana untuk menikah, dan bila mereka meninggal pun tidak ada anak atau pasangan yang akan diwarisi harta kekayaannya, karena memang mereka tidak menikah. Tabungan yang ada sebatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta untuk bepergian ke tempat yang mereka sukai. Jadi masih perlukah mereka memiliki asuransi?

Sama halnya dengan para single yang berusia muda, single di usia senja pun tidak akan pernah kebal dari hal-hal yang tidak mengenakkan seperti penyakit kritis ataupun kecelakaan, dan mereka tidak akan pernah tahu bila akan terkena hal tersebut. Penyakit kritis seperti kanker terkenal sebagai bukan hanya penyakit yang membawa kematian, tapi juga membuat kanker alias kantong kering alias bokek bagi penderitanya. Begitu pula kecelakaan, kita tidak akan pernah tahu kapan dan dimana akan terjadi pada kita.

Jadi, daripada uang yang ditabung habis untuk membiayai pengobatan kita, lebih baik perusahaan asuransi saja yang membayarkan biaya pengobatan tersebut, sehingga uang tabungan kita tetap bisa digunakan untuk jalan-jalan ataupun menikmati hal lain di masa tua. Asuransi whole life baik yang bersifat tradisional maupun berbasis investasi unit link dapat dijadikan pilihan dalam hal ini. Terlebih lagi bagi beberapa suku yang ada di Indonesia, di mana upacara penguburan jenazah memakan biaya yang sangat besar, uang pertanggungan dari asuransi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi besarnya biaya yang harus dikeluarkan.

Memang si single tidak perlu mewariskan hartanya ke pasangan ataupun anaknya karena memang ia tidak memiliki ahli waris langsung, namun paling tidak ia bisa membantu meringkankan biaya yang dikeluarkan oleh orang lain yang mengurus pemakaman jenazahnya.

Kemudian status single yang terakhir adalah single yang diakibatkan oleh meninggalnya sang pasangan ataupun karena bercerai. Pada kondisi ini keadaan akan menjadi lebih rumit apabila kemudian si single ini memiliki anak yang ikut dengannya dari hasil perkawinannya tersebut, yang biasa disebut dengan single parent. Pada kondisi ini si single harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, plus dia harus memenuhi kebutuhan anak-anaknya, mulai dari kebutuhan makanan sampai pendidikannya. Apakah single seperti ini memerlukan asuransi?

Bila menyimak uraian diatas, secara sederhana apabila seorang single tanpa tanggungan anak saja tetap memerlukan asuransi, apalagi untuk seorang single dengan tanggungan anak. Selain harus bisa memenuhi kebutuhan dirinya bila terjadi hal yang tidak mengenakkan pada dirinya, si single ini pun harus memikirkan kelangsungan hidup anak yang ditanggungnya apabila ia sebagai seorang pencari nafkah utama tidak bisa menjalankan tugas dan kewajibannya.

Karena meskipun ia sudah tidak mampu lagi mencari nafkah, anak-anaknya tetap harus makan dan bersekolah. Maka asuransi sangat diperlukan bagi single pada kondisi ini. Selain sebagai proteksi finansial bagi dirinya sendiri, ia harus memastikan bahwa anak-anaknya tidak terlantar meskipun ia tidak ada sekalipun. Produk asuransi dengan basis investasi unit link maupun yang tradisional bisa menjadi pilihan dalam hal ini, tergantung dari keinginan dan kebutuhan kita masing-masing.

Jadi pada hakikatnya asuransi itu dibutuhkan tidak hanya oleh orang yang sudah berkeluarga saja, tetapi dibutuhkan juga orang yang menyandang status single. Karena kita tidak akan pernah bisa menghindar dari yang namanya sakit kritis, kecelakaan, menderita cacat, meninggal ataupun menjadi tua. Kita pun tidak pernah tahu kapan hal-hal tidak mengenakkan tersebut menyapa kita, sehingga kita harus memproteksinya dengan asuransi.

Melayani dengan tulus,


PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Manusia selalu khawatir akan resiko:



Manusia selalu khawatir akan resiko:

1. Penyakit Kritis
Serangan jantung, stroke, kanker, gagal ginjal, dsb bisa menyerang siapa saja, tua, muda, kaya & miskin. Pengobatannya membutuhkan biaya yg sangat mahal, dr ratusan juta hingga milyaran rupiah.

# Data WHO: Stroke menyerang usia 18-45thn dan 67% manusia meninggal disebabkan oleh sakit kritis #

2. Cacat Tetap Total
Tidak ada income & seumur hidup menjadi beban bagi orang lain

3. Meninggal Dunia terlalu cepat
Keluarga akan terlantar karena belum sempat menyiapkan warisan

Siapkah anda jika hal itu terjadi?
Kami punya solusinya...

Asumsi: usia 30thn

Tabungan biasa: 1jt/bln
Untuk mencapai 1Milyar butuh waktu 1000bln/80thn

Tabungan Proteksi (TAPRO): 1jt/bln selama 8thn
Manfaat yg diperoleh: Proteksi 2,5Milyar + Tabungan, dijamin oleh PT. Allianz Life Indonesia

# Tersedia premi mulai dr 300rb #

# Uang kecil beli uang besar, itulah asuransi. Jika kamu tdk paksa diri bayar uang kecil, maka kamu akan dipaksa bayar uang besar - Mario Teguh #

Memiliki polis asuransi adalah tanda cinta & kasih sayang terhadap diri sendiri & keluarga

*Sudahkah anda memiliki polis asuransi?
*Jika sudah, Apakah polis anda sudah memiliki proteksi yg cukup terhadap sakit kritis & warisan?
*Dimanakah anda meletakkan uang anda di asuransi? Proteksi atau Investasi?

# 60% pemilik asuransi bangkrut karena uang pertanggungan sakit kritis tidak cukup utk biaya berobat #

# Jangan salah membeli !
Polis Asuransi adalah untuk proteksi bukan untuk investasi 


Melayani dengan tulus,


PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Bosan Jadi Pegawai - Solusi Cerdas Terbebas Dari Masalah Financial




Butuh solusi pensiun di usia muda dengan omset puluhan hingga ratusan juta/bln & bertambah terus setiap bulannya tanpa harus bekerja?
Disini saya tidak menjanjikan anda dengan gaji pokok bulanan yg fix, saya juga tidak menjamin anda akan mendapat 100jt/bln & sukses instant karena disini adalah pure dari hasil kerja kalian (kalo malas ya ga dapat apa2).

Tapi dengan bergabung bersama TIM SUKSES kami, kami akan mengajarkankan anda bagaimana caranya memperoleh penghasilan 51jt/thn (di thn1); 301,5jt/thn (di thn2); 1,287M/thn (di thn3), dst... Dengan kerjasama tim, kami akan bantu dorong anda supaya mencapai sukses di usia muda.

"Sebuah kesuksesan selalu diawali dengan suatu keputusan dan tindakan nyata, jauh sebelum org lain melakukannya"

So tunggu apalagi?
Segera buat janji temu anda, dan mulailah berjuang bersama TEAM SUKSES kami "HARI INI"

Peluang meraih sukses ada di depan anda. Apakah anda berani menerimanya? Atau anda akan membiarkannya diambil org lain?

Jangan terlalu lama berpikir, ketika anda berpikir TEAM SUKSES kami sedang meraih mimpi2nya... Jangan mau ketinggalan. Anda mau mengejar TEAM SUKSES kami dan bersama2 meraih sukses? ATAU ANDA AKAN TERUS MERATAPI NASIB & MERASA PUAS DENGAN KEHIDUPAN ANDA YG SEKARANG?

Free Consultation:
PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Peluang Bisnis Yang Menjanjikan



Tahukah Anda 3 tahun belakangan ini banyak orang berbondong-bondong melirik Peluang Bisnis Asuransi? Why?

Karena dalam 10 tahun terakhir, Bisnis Asuransi sudah berhasil mencetak Ratusan bahkan Ribuan Milyuner baru yang memiliki Income diatas 100juta setiap bulannya.

Sebetulnya ada apa dibalik bisnis asuransi jiwa?

Kenapa bisa memikat begitu banyak orang dalam waktu relatif singkat?

Sebenarnya apa yang ditawarkan oleh bisnis asuransi jiwa, sehingga banyak orang jatuh hati & mencoba peluang bisnis ini?

Peluang apa yang mereka cari?

#Bisnis tanpa Investasi Besar, tidak ada biaya set-up apapun

#Bisnis Franchise tanpa franchise fee, bisa langsung mewakili branding bagus

#No Overhead, tidak usah beli furniture, sewa kantor, gaji karyawan, bisa kerja dari Rumah, di Mall, dll

#Anda akan naik jabatan setiap tahunnya, jika hasil kerja anda bagus, hanya dalam 3-4tahun anda pasti berada di posisi puncak (leader)

#Peningkatan omset setiap bulannya, tanpa perlu dikejar-kejar target

#Lahan Teritory tak terbatas, oleh kota atau daerah tertentu

#Tidak perlu kehilangan Prime Job, bisa dimulai secara Part-Time, tidak ada tekanan & resiko utk keluarga

#Tidak ada Kompetisi yang tidak sehat, produk yang ditawarkan beragam sesuai kebutuhan klien

#Unlimited Income, anda yang tentukan sendiri besarnya

#Bisa menghasilkan sambil belajar, bukan teori saja tapi langsung praktek & bisa langsung menikmati hasilnya

#Resiko & kerugian materi yang hampir mendekati 0, kalaupun gagal

#Misi Mulia, membantu orang lain melindungi keluarga dari kehancuran ekonomi apabila ditinggal mati oleh pencari nafkah

#Bisnis jelas & transparan, perusahaan keluarkan laporan yang diaudit setiap tahun.

#Market sangat besar, masih sedikit masyarakat yang mengerti akan pentingnya asuransi

#Free Mentor bisnis, setiap Leader siap membantu agennya untuk sukses

#Beragam Income, ada Aktif, Pasif bahkan Massive

#Kebebasan waktu, tanpa diperintah oleh atasan

#Bisa kerja bersama pasangan/keluarga, membangun hubungan suami-istri & keluarga yang lebih harmonis

#Bisa jalan-jalan keluar negeri gratis

#Bisnis anda bisa diwariskan kepada anak anda, dengan penghasilan yg sama bahkan terus meningkat setiap bulannya

Dimana lagi sih anda bisa mendapatkan kesempatan dan peluang yang begitu menjanjikan?

"Sebuah kesuksesan selalu diawali sikap optimis & keberanian untuk mengambil peluang"

Salam Sukses

PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Bagusnya Mau Menabung Dimana ya?





Tangga dan Lift Mana Yang Anda Pilih?


 

Mungkin diantara kita masih ada yg bertanya-tanya & ragu dgn Jasa Asuransi. Mungkin kita akan bertanya “Apa bedanya mengambil Polis Asuransi dan nabung di Bank?”.

Mari kita bersama-sama meng-analogi-kan "TANGGA & LIFT". Tujuan kita sama–sama ke lantai 10 sebuah gedung. Bila kita menggunakan TANGGA kita dipaksa jalan melalui beberapa anak tangga tiap lantainya. Jika tiba-tiba kita terpeleset & kaki kita keseleo, bisa dipastikan utk berjalan kelantai berikutnya akan sangat sulit atau bahkan kita tidak mampu melanjutkan perjalanan ke lantai 10. Tapi jika menggunakan LIFT walaupun kita keseleo atau pusing, kita tetap bisa sampai ke lantai 10.

Begitu juga Asuransi, jika kita bisa menabung selama jangka waktu tertentu, kita dapat menikmati hasilnya sesuai manfaat yg dipilih & pendidikan anak terjamin karena memiliki dana pasti. Jika di tengah jalan terjadi sesuatu dengan orang tua, cita-cita anak tetap dapat tercapai sampai kuliah karena Premi tak perlu dibayar lagi, uang pertanggungan keluar sebagai ahli waris & manfaat pendidikan sampai kuliah akan dirasakan.

Sedangkan Bank, dana yang disimpan adalah dana pasti & dapat dimanfaatkan sebagai pendidikan. Akan tetapi jika terjadi sesuatu pada orangtua, maka kemungkinannya anak hanya mendapat dana sesuai dgn yg ditabung, tidak mendapat uang pertanggungan sebagai ahli waris & pendidikan bisa terhenti di tengah jalan.

Asuransi dan Bank sama baiknya. Dua-duanya di jamin oleh Negara". Tapi perlu diperhitungkan jika membuka tabungan di bank, tabungan dapat diambil sewaktu-waktu & bisa saja jd terpakai utk hal-hal diluar tujuan kita menabung misalnya untuk kegiatan konsumtif. Akibatnya tujuan menabung tidak tercapai.

Mau tau lebih banyak tentang asuransi?

 
PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

FORBES GROBAL 2000 Periode "Mei 2013"


FORBES GLOBAL 2000 tahun 2013 menempatkan ALLIANZ di peringkat 25 perusahaan top di dunia.

Dan merupakan PERUSAHAAN ASURANSI NOMOR 1 di dunia (krn perusahaan peringkat 1-24 BUKAN perusahaan asuransi).

FORBES GLOBAL 2000 adalah daftar peringkat tahunan atas 2.000 perusahaan yg terdaftar di bursa saham dunia yg di keluarkan Majalah Forbes. Peringkat tsb disusun berdasarkan 4 kriteria yaitu: penjualan, laba, aset dan nilai pasar.

Peringkat Perusahaan asuransi lainnya adalah:
AXA (posisi 39),
AIG (posisi 62),
PRUDENTIAL (posisi 65),
Zurich Financial Service (posisi 75),
China Life insurance (posisi 106)
Met Life (posisi 122)
AIA (posisi 150)
Manulife (Posisi 156)
• Group Generali (posisi 436)

ALLIANZ adalah perusahaan asuransi berskala dunia yg memiliki kinerja keuangan yg sangat kuat..---

Informasi selengkapnya dapat anda lihat melalui link di bawah ini
Peringkat Asuransi di Dunia versi Forbes - Mei 2013
http://www.forbes.com/global2000/list/

Terima kasih atas kepercayaan saudara, bapak dan ibu pada PT Asuransi ALLIANZ Life Indonesia.

Mau tau lebih banyak tentang manfaat asuransi? Produk mana yg perlu diambil keluarga anda & mana yg tidak perlu? Butuh kerjaan freelance dengan omset tak terbatas



PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Saya Tidak Perlu Asuransi


Sebagian orang beranggapan bahwa mereka tidak perlu asuransi dengan berbagai macam alasan. Jujur saya sangat setuju dengan pendapat tersebut jika anda adalah seorang konglomerat yang punya harta ratusan milyar atau trilyunan. Tapi apakah anda punya harta sebanyak itu?

Jika tidak, ada baiknya anda menyimak tulisan dibawah ini:

#Pemerintah mengasuransi semua PNS di ASKES & menyiapkan dana pensiunnya di TASPEN…

#Semua BANK Mengasuransikan semua orang yang mengajukan kredit di bank tersebut…

#Setiap perusahaan pembiayaan maupun bank juga mengasuransikan setiap Jaminannya…

#Rumah diasuransikan kebakaran, mobil di asuransi All risk, dll

Pertanyaannya :

1. Apakah Semua Perusahaan tidak Punya UANG untuk biaya kesehatan karyawannya hingga harus membelikan Asuransi?

2. Apakah Para perusahaan Leasing YAKIN bahwa setiap RUMAH yg dijaminkan PASTI TERBAKAR atau Setiap MOBIL PASTI HILANG hingga semua juga harus di asuransikan?

INGAT!!! Asuransi itu untuk: ”MENCIPTAKAN RASA AMAN”, itulah fungsi asuransi…

------------------------------

Saat ini saya mengasuransikan diri saya dan keluarga saya bukan karena saya ingin "SAKIT",.juga bukan berarti saya ingin "MATI" besok…
.
Saya beli asuransi karena…
1. Saya ingin jika sakit, saya tdk perlu MENJUAL ASET yang saya kumpulkan bertahun-tahun, namun Asuransilah yang membiayai perawatan saya.
2. Saya mau, jika “YANG KUASA memanggil saya” maka Istri dan anak-anak saya TETAP MEMILIKI KEHIDUPAN TERBAIKNYA….
3. Saya juga ingin dihari tua atau MASA PENSIUN, kehidupan keluarga saya tetap SEJAHTERA, karena mempunyai Dana Pensiun yang cukup.
4. Saya juga ingin menyekolahkan anak-anak saya sesuai dengan IMPIAN mereka kelak.

-------------------------------


Coba renungkan !!!

Jika keluarga anda tidak punya asuransi :

Ketika anggota keluarga Sakit, anda terpaksa harus merelakan RUMAH SATU-SATUNYA DIJUAL utk biaya berobat….

Ketika seorang Kepala Rumah Tangga “meninggal” maka Istrinya TERPAKSA KERJA untuk menafkahi anak-anaknya yang masih KECIL-KECIL.

#Apakah Anda pernah menghitung berapa pengeluaran tahunan keluarga anda?
#Berapa dana yg harus anda persiapkan jika anda harus meninggalkan keluarga selama 5-10thn?
#Bagaimana jika anda harus meninggalkan keluarga anda selamanya karena dipanggil oleh YANG MAHA KUASA?
#Berapa dana yg harus anda persiapkan?

ASURANSI ITU BAIK dan SEMUA ORANG BUTUH ASURANSI

We Care About YOU !

PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Rumus Sukses di Bisnis Asuransi



Banyak orang yang mau diajak berbisnis sebagai agen asuransi, tapi entah kenapa tidak mau melanjutkan bisnisnya. Alasan yang paling populer adalah “Kan gak jalanin bisnis asuransi juga gak mati” atau “Selama masih ada pekerjaan lain yang bisa dijalanin, asuransi adalah pilihan terakhir”.

Buat saya ini adalah pernyataan yang sah-sah aja, sebabnya itu kan menyangkut hak orang untuk melakukan pilihannya. Kan kalau semua orang jadi Agen Asuransi, terus siapa yang jadi nasabahnya. Apa benar bisnis asuransi cocok untuk semua orang? Menurut anda, apa sih yang harus dimiliki calon agen asuransi supaya bisa sukses?

Menurut saya, peluang bisnis asuransi memang terbuka luas bagi siapa saja, namun sayangnya, statistik berkata lain, ternyata untuk sukses di bisnis asuransi jiwa, adalah bukan untuk semua orang, melainkan untuk orang-orang yang gigih dalam memperjuangkan kesuksesannya.

Berikut saya ringkaskan, beberapa poin penting untuk anda yang baru mau bergabung atau yang sudah bergabung tapi seperti hilang arah. Inilah beberapa hal penting yang anda harus mengerti dan pahami.

Untuk sukses di bisnis asuransi jiwa, setidaknya anda perlu memahami hal dibawah ini, yaitu:

1.) Percaya pada bisnis ini,
Siapapun orangnya, kalau hati, pikiran dan perkataan anda tidak sinkron atau nyambung, bagaimana bisa sukses? Hati bilang saya pasti sukses, Pikiran bilang apa iya ya, Perkataan bilang kayaknya saya gak bisa. Apakah menurut anda yang kayak gini bisa sukses?

2.) Kemauan yang keras untuk merubah nasib,
Salah satu keunggulan bisnis asuransi adalah gak perlu keluarin modal besar di awal, bahkan gak pakai modal sama sekali juga bisa, contoh sampai beli materai untuk teken kontrak aja disiapin sama leadernya. Tapi kalau ngomong masalah kemauan yang keras untuk merubah nasib, mau beli dimana selain dari diri sendiri?

3.) Masalahnya bukan bisa atau gak bisa, tapi mau apa gak mau,
Banyak agen asuransi yang baru gabung, mikirnya harus dapetin dulu semua ilmu dan pengetahuannya, baru mau mulai jalan, tapi sayangnya bisnis ini tidak bisa seperti itu. Bisnis asuransi jiwa harus belajar sambil praktek, kalau ditanya tidak bisa jawab, itu hal yang wajar ditahap awal-awal. Jadi bukan karna bisa atau gak bisa, Masalahnya anda mau gak jalaninnya?

4.) Punya semangat yang besar dan pantang menyerah,
Ini berhubungan dengan poin nomor 2, yaitu kemauan yang keras untuk merubah nasib. Orang akan punya semangat yang besar tergantung dari alasan dibalik untuk apa dia bersusah-susah jalanin hidup. Semakin besar kemauannya semakin besar juga semangatnya. Orang sukses biasanya penuh dengan semangat yang terus re-fill.

5.) Punya rencana sukses,
Fail to Plan is Plan to Fail, miliki visi dan blueprint yang jelas tentang bagaimana anda akan sukses di bisnis asuransi jiwa ini. Kalau anda saja tidak tahu hitungan yang jelas bagaimana caranya bisa dapat pendapatan 100 juta/bulan contohnya. Gimana mau sukses?

6.) Harus pegang prinsip bahwa orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan saya adalah diri saya sendiri,
Ini penyakit yang sering sekali menjangkiti orang yang belum sukses, paling enak memang nyalain orang lain daripada salahin diri sendiri. Ambil keputusan, andalah yang paling bertanggung-jawab atas kesuksesan anda. Ya betul, anda yang lagi asyik baca tulisan ini adalah yang paling bertanggung-jawab atas kesuksesan anda sendiri. Jangan salahkan siapa-siapa..

7.) Leader kita sifatnya hanya membantu, jangan dijadikan Pembantu (awas nanti Kualat),
Ada beberapa kesalahan aturan main yang biasa terjadi di bisnis asuransi. Orang yang mengajak bisnis (Leader) karena begitu pedulinya, sampai-sampai bisa berubah peran menjadi pembantu pribadi untuk agennya. Tolong sana, tolong sini, sampai persis seperti asisten pribadi. Hati-hati, jangan sampai salah ambil peranan.
.
8.) Jangan pernah berhenti belajar, selalu kosongkan gelas anda dan tinggalkan jubah anda dari pekerjaan yang sebelumnya, apapun itu posisinya,

9.) Selalu perbanyak baca buku yang bagus dan ikut seminar yang bisa menambah kualitas pengetahuan dan kemampuan anda, seperti belajar tentang Cara Menjual Asuransi ke Klien Perusahaan.

10.) Fokus pada impian dan konsisten mengejarnya,
Agen asuransi yang gagal kalau ditanya kenapa anda gak lanjutin bisnis asuransinya? jawaban paling nge-trend adalah, “saya gak kuat sama penolakannya”. Sangat jelas diutarakan bahwa orang tersebut fokusnya pada masalah dan bukan pada impian, ini yang menyebabkan banyak orang gagal di bisnis asuransi jiwa.

11.) Pastikan anda ikut sistem,
Banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda bergabung ke bisnis asuransi, yang parahnya adalah apabila orang tersebut berlatar belakang sales/tenaga penjual. Biasanya ilmu yang dipakai bukan ilmu menjual asuransi tapi ilmunya yang lama. Orang ini akan banyak menjumpai penolakan dan keberatan yang harus di jawab. Pastikan ikut sistem, jangan pakai caranya sendiri, BAHAYA, ada resiko gagal.

12.) Praktekan apa yang anda pelajari,
Usahakan setiap bulan atau setiap tahun kuasai satu modul yang terbukti bisa menghasilkan uang yang cukup bagus. Praktekan ilmu anda dan jadilah master di bidang itu..

13.) Konsultasi dengan Leader selayaknya kepada Orang Tua,
Salah satu hal yang paling bernilai dari bisnis asuransi jiwa adalah, anda punya Leader yang siap membantu (ingat, bukan pembantu ya). Konsultasikan setiap masalah yang tidak bisa anda handle ke Leader anda, walaupun terkadang Leader anda belum punya jawaban atas permasalahan anda, paling tidak ada telinga yang bisa mendengarkan keluh-kesah anda, dari pada dilampiaskan ke tukang somay, ngomong juga udah gak nyambung. (maaf tukang Somay, hanya contoh aja, saya juga masih suka somay kok).

14.) Berserah dalam doa, bukannya pasrah pada keadaan,
Bedanya adalah orang yang Berserah kepada Tuhan, menyerahkan segala sesuatunya dan fokus pada apa yang bisa dia lakukan. Sementara Pasrah adalah, menyerahkan segala sesuatunya pada Tuhan dan menunggu keadaan akan berubah dengan sendirinya. Menunggu hujan duit dan emas, adalah pekerjaan yang sia-sia, Ayo cepet, ganti baju anda, keluar dari rumah anda, temui siapa saja, ajaklah bicara orang yang membalas senyum anda, walau belum tentu closing, setidaknya anda dapat satu kenalan.

Intinya bisnis asuransi bukan untuk semua orang. Jadi tenang saja, anda pasti masih bisa dapat nasabah dan tidak akan kehabisan nasabah…

Salam Sukses 

PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Kecewa Pada Asuransi?






Pernahkah Anda membeli mobil tanpa ban serep ? Hampir semua pembeli mobil akan meminta ban cadangan saat membeli mobil. Uniknya, di setiap mobil hanya ada satu ban serep, Padahal jumlah ban mobil ada empat, dan pemilik mobil tidak bisa menduga ban mana yang akan rusak. Pernahkah Anda mendengar ada pembeli mobil yang kecewa karena hanya ada satu ban cadangan di bagasinya?

Sama seperti ban serep ini, asuransi pada dasarnya membantu di saat seseorang ada di masa sulit. Tetapi sayangnya kebanyakan orang sering salah menilai asuransi. Mereka berharap asuransi dapat menyelesaikan semua atau sebagian besar masalah mereka saat mengajukan klaim. Alhasil mereka yang berharap seperti itu akan kecewa pada asuransi.

Asuransi adalah sebagian kecil dari perencanaan keuangan individu, keluarga, atau usaha. Dan dalam mengeluarkan anggaran untuk asuransi sangat jarang ada yang sungguh-sungguh merencanakan dengan baik.

Mengapa ???

1.) Banyak masyarakat membeli asuransi karena ditawari teman atau tidak enak menolak kerabat atau relasi yang menawarkan.

2.) Merasa sungkan untuk membicarakan perencanaan keuangan di masa sulit.

3.) Mayoritas pemilik polis asuransi tidak tahu apa manfaat asuransi yang mereka ambil.

4.) Anggaran yang disiapkan hanya sekedarnya saja, tetapi berharapp saat klaim akan memberi manfaat yang maksimal.

Perlu anda ketahui perencanaan yang “sekedarnya” dengan biaya “yang ala kadarnya”, dengan kata lain,
"BIAYA SEKEDARNYA + PROTEKSI ALA KADARNYA = MEMBANTU SEKEDARNYA di MASA SULIT." Melakukan hal itu akan membuat anda kecewa di kemudian hari karena tidak memberikan manfaat yang maksimal.

Bahayanya, saat masa sulit datang, mereka berharap asuransi akan membantu sebesar-besarnya, kalau perlu seluruh biaya yang dibutuhkan akan di cover. Jika dari pihak asuransi sedikit saja ada kata-kata : "yang diganti hanya…”, atau “maaf Pak, untuk masalah ini, Bapak belum di cover”, maka terulanglah kekecewaan nasabah terhadap asuransi. Padahal dalam dunia bisnis perencanaan keuangan sangat jelas prinsipnya : "ADA HARGA, ADA KUALITAS." Itu adalah hal yang sangat mendasar.

Jika anda ingin mendapatkan proteksi yg maksimal, recanakanlah masalah keuangan anda dengan biaya yg maksimal dan percayakan kepada perusahaan yang benar-benar berkualitas serta dapat memberikan manfaat yang maksimal atas resiko yg akan anda hadapi di kemudian hari.

Caranya?
¤ Anda bisa mengecek kualitas perusahaan yang akan anda berikan kepercayaan untuk mengcover segala resiko anda di www.forbes.com/global2000/list
¤ Anda bisa meminta beberapa perusahaan untuk membuatkan ilustrasi asuransi, dan bandingkan sendiri manfaat yang diperoleh. Ingat: Bandingkan secara "APPLE to APPLE". Ga mungkin kan anda membandingkan apel dengan mangga? Jika itu yg anda lakukan sampai kapanpun anda tidak akan mendapatkan hasil perbandingannya.


PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Tipu Daya Uang Kartal





Belajar Financial - Ketika menggunakan uang kartal sebagai acuan atau patokan nilai maka terjadi hal-hal berikut :
¤ Harga-harga naik padahal pada hakikatnya tetap atau turun
¤ Gaji/penghasilan naik padahal pada hakikatnya turun
¤ Kondisi makin makmur padahal makin miskin

1.) Harga-Harga Naik Padahal Pada Hakikatnya Tetap atau Turun

Setiap orang pasti merasakan naiknya harga-harga barang. Di sekolah dan media-media diberitahukan kalau kenaikan ini terjadi karena inflasi (harga barang naik). Sebenarnya lebih tepatnya bukan harga barang naik tapi daya beli uang kartal yang kita pegang turun.

Sebagai contoh: Kita ambil perbandingan Ongkos Naik Haji/ ONH yang dikoversikan ke mata uang Dinar
ONH tahun 1996 » Rp.7.500.000 / 66Dinar
ONH tahun 2010 » Rp.27.000.000 / 27Dinar
Kita lihat seolah2 harga barang/kebutuhan/biaya naik sekitar 493% jika kita jadikan rupiah sebagai acuan.
# Padahal pada kenyataannya sebenarnya harga barang/kebutuhan/biaya turun sekitar 59% #

2.) Gaji/Penghasilan Naik Padahal Pada Hakikatnya Turun

Pendapatan seseorang naik dalam rupiah tapi ketika dikonversi ke emas pendapatannya malah turun. Inilah sistem keuangan sekuler yang menipu dengan uang kartalnya.

Dalam sistem ekonomi sekuler, kenaikkan upah tidak sebanding dengan Inflasi (daya beli uang) sehingga terjebak ke dalam permasalahan yang tidak ada ujung pangkalnya (krisis ekonomi).

Sebagai bukti:

Thn 1975 harga emas Rp.2000/gr
Thn 2010 harga emas Rp.300.000/gr -» Inflasi

¤ Thn 1975 gaji pembantu Rp.20.000/bln (10gr emas), gaji pegawai swasta Rp.400.000/bln (200gr emas).
¤ Thn 2010 gaji pembantu Rp.300.000/bln (1gr emas), gaji pegawai swasta Rp.3.000.000/bln (10gr emas).
# Jadi sebenarnya gaji kita naik/ turun? #

3.) Kondisi makin makmur padahal makin miskin

Untuk yang satu ini kayaknya tidak perlu dijelaskan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sudah banyak melihat contohnya. Gaji kita semakin besar dalam arti kata kondisi kita makin makmur. Tapi pada kenyataannya kita semakin miskin dan tercekik oleh kondisi perekonomian.

Kalau parameter suatu sistem salah maka keseluruhan sistem akan salah. Bijaklah dalam mengelola keuangan anda.

Menurut anda bagaimana jika anda terus bekerja pada orang lain? Bukankah anda akan semakin tercekik oleh perekonomian?

Jika tidak bekerja pada orang lain, anda harus mulai membuka usaha sendiri atau mulai melakukan investasi?

Jika anda tidak berani mengambil resiko untuk memulai usaha atau berinvestasi, Lalu apa yg harus anda lakukan untuk menghadapi kondisi perekonomian yg semakin sulit?

Silakan berkonsultasi dengan kami, kami akan berusaha memberikan anda solusi yang terbaik dalam hal :
¤ Peningkatan pendapatan setiap bulannya
¤ Cara mengatasi segala macam bentuk resiko kehidupan
¤ Cara pengelolaan tabungan untuk menghadapi inflasi

Melayani dengan tulus,

PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

100 Jenis Kondisi Sakit Kritis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5ZHPr_OZwmw0sGdn5OgyWwKLL8XEQ69Af8CnHXVKuRnM4H3Ebk7jOHZWjshtOJsVJpiO9CHvmz64AdEO3F27YrN-iuCFDiw8PpU5tOk6lf19IGfR7SDLlRXrSIBXXoTCK9uJ6KH3gGPNe/s1600/Screen_20130619_040346.jpg

New Rider CI 100 dari Allianz yang akan segera launching 17 Juni 2013. Dimana rider  tersebut mengcover 100 kondisi sakit kritis sejak stadium awal, termasuk  diabetes!

Rider CI 100 merupakan satu-satunya product asuransi yg mengcover 100 kondisi sakit kritis sampai dengan usia 100 tahun.

Tgl 25 juni'13 iklan akan disebar ke seluruh indonesia melalui semua media tv, cetak, radio, billboard, dll..

"Segera ambil peluang ini untuk memproteksi keluarga anda dengan ptotection yg terbaik."

This is really great product.. The best from insurance industry...!!

Anda penasaran?? Jangan ragu untuk bertanya..


PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

Menabung,Masih Perlukah ?




                      

                             Menabung,Masih Perlukah ?  


Belajar Financial - Akui saja, rekening tabungan kita hanya tempat parkir dana setelah gajian, lalu habis tersebar untuk membayar tagihan ini-itu, mulai kartu kredit hingga urusan rumah seperti listrik dan air. Katakanlah ada dana tersisa, apakah kita bisa mengharapkan dana tersebut berkembang dan berguna untuk berbagai kebutuhan?

Sudah jamak kita dengarkan para Financial Planner mengatakan: “Jika untuk tujuan meraih masa depan, jangan menabung, tapi berinvestasilah”. Nasihat itu sudah cukup untuk membuat kita berpikir ulang: "Benarkah menabung masih diperlukan?"

90% orang sukses menyarankan: "Jangan pernah menjadikan tabungan sebagai prioritas anda. Habiskanlah semua jatah tabungan anda untuk berinvestasi!"

Dengan perencanaan keuangan bulanan yang tepat, apalagi dengan ikut layanan one-bill di beberapa bank (alokasi pembayaran otomatis yang diambil dari rekening kita setiap bulan), saving yang memadai bisa kita set per bulan. Tinggal pertanyaannya: Diletakkan dimana dana lebih tersebut?

Sebagian orang yang memaksakan diri dan ‘terlanjur’ menyimpan dananya dalam bentuk tabungan dan deposito di bank, apalagi bertahun lamanya, hanya menikmati kenaikan 6-7% dari dana yang ia simpan, sementara inflasi kebutuhan pokok, pendidikan dan transportasi terinflasi minimal 10%/thn. Setiap tahun masyarakat yang menabung ‘MAKIN MISKIN’ 3-4% karena daya beli uang yang ia simpan terus turun.

Sebetulnya dana tabungan bisa juga berfungsi untuk dana darurat. Syaratnya adalah alokasinya cukup (dana tersedia sejumlah 6 – 12x belanja bulanan) dan liquid atau mudah dicairkan. Jika untuk syarat ini, maka menyimpan dana (saving) dalam logam mulia sangatlah menjanjikan. Bahkan tidak hanya berfungsi untuk menabung, logam mulia terutama emas juga berfungsi sebagai investasi. Mengalahkan ‘investasi sungguhan’ yang banyak ditawarkan sebagai produk keuangan seperti deposito, reksadana dan obligasi retail. Dengan kenaikan rata-rata 15-20% per tahun, liquid karena bisa digadaikan dan diperjual-belikan, emas (dan perak) adalah penyelamat aset dan hasil jerih payah kita.

Satu contoh tabungan yang juga digunakan untuk perencanaan masa depan adalah tabungan pendidikan. Sebagian orang yang lain mengambil juga asuransi pendidikan. Meski beberapa perencana keuangan tidak satu ide tentang pentingnya asuransi pendidikan bagi anak-anak karena fungsi dasar dari asuransi apapun adalah perlindungan atas resiko. Sehingga yang tepat adalah mengasuransikan orang tua terutama yang menjadi sumber pendapatan keluarga.

Sebenarnya untuk mempersiapkan dana pendidikan bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu:

(1) Bundling/ dibungkus bersama asuransi pendidikan,
(2) Tabungan biasa, dan
(3) Tabungan rencana.

Merencanakan tabungan pendidikan yang rasional adalah dengan menghitung dan membandingkan antara kenaikan biaya (inflasi) biaya pendidikan dengan kenaikan (tingkat hasil atau margin atau bunga) dari tabungan yang kita pilih. Kenaikan biaya pendidikan saat ini, baik di sekolah swasta maupun negeri, sama-sama ‘merisaukan’. Bagaimana mempersiapkannya?

Liberalisasi kebijakan pendidikan di level perguruan tinggi, persyaratan untuk sertifikasi sekolah internasional dan juga kenaikan biaya-biaya pada umumnya telah mendorong biaya masuk dan biaya bulanan sekolah naik rata-rata 15% per tahun. Berapa tingkat hasil/ kenaikan yang didapatkan dari tabungan pendidikan anak-anak kita? 5% atau 7%? Jika demikian, apakah benar tabungan kita bisa mengejar kenaikan biaya sekolah?

Mari hitung, biaya masuk salah satu Sekolah Dasar terbaik Jakarta sekitar Rp23.000.000. Jika si kecil baru lahir, berapa biaya sekolahnya 6 tahun lagi? Dengan asumsi naik 15% per tahun, maka biaya naik menjadi sekiar Rp53 juta. Apakah tabungan ‘biasa’ kita bisa mengejarnya? Kesalahan 5% perencanaan keuangan pendidikan anak untuk 15 tahun ke depan (misal untuk persiapan masuk perguruan tinggi) bisa menyebabkan ‘missed’ sebesar Rp1 Milyar.

Kita perlu langkah ‘TIDAK BIASA’ jika ingin merencanakan biaya pendidikan anak dengan lebih mudah. Salah satunya dengan menabung di asuransi atau berinvestasi emas. Karena naik diatas rata-rata inflasi berbagai kebutuhan, semisal Haji, Umroh, Pendidikan Anak mulai SD hingga Perguruan Tinggi serta Dana Pensiun maka emas & asuransi membuat perencanaan keuangan kita menjadi lebih mencapai sasaran. Emas naik rata-rata 20% per tahun, Sementara tabungan asuransi pendidikan naik rata-rata 18%/thn, sehingga ada surplus 5- 10% diatas kenaikan biaya pendidikan. Hitung ulang dengan case yang sama seperti di atas menggunakan rumus Future Value FV = PV*(1+r)^n  ->

Jika kita berinvestasi di emas, 5 tahun kedepan kita mengalami resiko sakit, kecelakaan, cacat tetap atau meninggal, maka mau atau tidak kita harus mencairkan emas tersebut untuk kebutuhan pengobatan dan kebutuhan sehari-hari. Jadi otomatis dana pendidikan akan musnah.

Sementara jika kita berinvestasi di asuransi pendidikan, dan kita mengalami masalah resiko hidup yg sama, maka kita akan mendapatkan manfaat santunan dan pembebasan premi. Pembebasan premi yang dimaksud disini adalah anda tidak perlu melanjutkan pembayaran biaya asuransi, perusahaan yang akan melanjutkan pembayarannya malah anda akan diberikan dana sebesar premi anda setiap bulannya langsung ke tabungan pendidikan anda sampai anda mencapai usia 65thn. Jadi sudah bisa dipastikan dana pendidikan untuk buah hati anda tidak akan terganggu sama sekali.

Jadi masih perlukah anda menabung?

Atau anda akan menempuh cara yang dianggap "TIDAK BIASA" dengan berinvestasi?

Jika pilihan anda jatuh pada investasi, dimana anda akan meletakkan dana anda? Emas atau Asuransi Pendidikan?

Andalah sendiri yang menentukan masa depan buah hati anda.

Melayani dengan tulus,
 
PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2
Senin, 17 Juni 2013 | By: Unknown

Financial Freedom

Kerja Sebagai Pegawai Atau Bisnis Sendiri ? 

by : Suwan Jaya

Kerja sebagai seorang karyawan
Harus bekerja keras dan terikat pada waktu. Sedangkan penghasilan tidak sepadan dengan kerja yang kita lakukan. Jenjang karir pun tidak jelas tergantung Perusahaannya. Tidak ada kepastian kapan kita akan naik gaji atau naik jabatan. Kapan saja kita bisa dipecat, yang mengakibatkan keluarga menhadapi kesulitan keuangan.
Apakah itu yg anda harapkan?

Membuka bisnis sendiri ( konvensional )
Memerlukan modal yang besar dan resiko yang besar pula, berpotensi berpenghasilan besar. Tetapi tidak semua orang dapat sukses di bisnis sendiri. 10 orang membuka restoran, belum tentu semuanya bisa sukses. Malah tak jarang semuanya ga ada 1 pun yg sukses. Apalagi zaman sekarang semua orang berlomba-lomba membuka usaha sendiri. Jadi bisa anda bayangkan sendiri, jika semua org membuka usaha, maka siapa yang akan jadi pembelinya? Itulah sebabnya kenapa zaman sekarang toko-toko pada sepi.
Kira-kira jika bisnis sendiri lebih besar resiko kerugian atau keuntungannya?

Jadi, apakah di zaman sekarang ada sebuah peluang bisnis yang nyaris tanpa modal dan resiko mendekati 0?? Namun potensi penghasilannya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta/bulan??

Ada, jawabannya cuma 1 "lakukan bisnis yang hampir tidak ada orang yang mau melakukannya, bisnis yg menjadi kebutuhan orang banyak dari tua, muda, kaya & miskin."

Anda penasaran?? Jangan ragu untuk bertanya..

PT.Allianz Life Indonesia
  Suwan Jaya
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2