Rabu, 19 Juni 2013 | By: Unknown

Tipu Daya Uang Kartal





Belajar Financial - Ketika menggunakan uang kartal sebagai acuan atau patokan nilai maka terjadi hal-hal berikut :
¤ Harga-harga naik padahal pada hakikatnya tetap atau turun
¤ Gaji/penghasilan naik padahal pada hakikatnya turun
¤ Kondisi makin makmur padahal makin miskin

1.) Harga-Harga Naik Padahal Pada Hakikatnya Tetap atau Turun

Setiap orang pasti merasakan naiknya harga-harga barang. Di sekolah dan media-media diberitahukan kalau kenaikan ini terjadi karena inflasi (harga barang naik). Sebenarnya lebih tepatnya bukan harga barang naik tapi daya beli uang kartal yang kita pegang turun.

Sebagai contoh: Kita ambil perbandingan Ongkos Naik Haji/ ONH yang dikoversikan ke mata uang Dinar
ONH tahun 1996 » Rp.7.500.000 / 66Dinar
ONH tahun 2010 » Rp.27.000.000 / 27Dinar
Kita lihat seolah2 harga barang/kebutuhan/biaya naik sekitar 493% jika kita jadikan rupiah sebagai acuan.
# Padahal pada kenyataannya sebenarnya harga barang/kebutuhan/biaya turun sekitar 59% #

2.) Gaji/Penghasilan Naik Padahal Pada Hakikatnya Turun

Pendapatan seseorang naik dalam rupiah tapi ketika dikonversi ke emas pendapatannya malah turun. Inilah sistem keuangan sekuler yang menipu dengan uang kartalnya.

Dalam sistem ekonomi sekuler, kenaikkan upah tidak sebanding dengan Inflasi (daya beli uang) sehingga terjebak ke dalam permasalahan yang tidak ada ujung pangkalnya (krisis ekonomi).

Sebagai bukti:

Thn 1975 harga emas Rp.2000/gr
Thn 2010 harga emas Rp.300.000/gr -» Inflasi

¤ Thn 1975 gaji pembantu Rp.20.000/bln (10gr emas), gaji pegawai swasta Rp.400.000/bln (200gr emas).
¤ Thn 2010 gaji pembantu Rp.300.000/bln (1gr emas), gaji pegawai swasta Rp.3.000.000/bln (10gr emas).
# Jadi sebenarnya gaji kita naik/ turun? #

3.) Kondisi makin makmur padahal makin miskin

Untuk yang satu ini kayaknya tidak perlu dijelaskan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sudah banyak melihat contohnya. Gaji kita semakin besar dalam arti kata kondisi kita makin makmur. Tapi pada kenyataannya kita semakin miskin dan tercekik oleh kondisi perekonomian.

Kalau parameter suatu sistem salah maka keseluruhan sistem akan salah. Bijaklah dalam mengelola keuangan anda.

Menurut anda bagaimana jika anda terus bekerja pada orang lain? Bukankah anda akan semakin tercekik oleh perekonomian?

Jika tidak bekerja pada orang lain, anda harus mulai membuka usaha sendiri atau mulai melakukan investasi?

Jika anda tidak berani mengambil resiko untuk memulai usaha atau berinvestasi, Lalu apa yg harus anda lakukan untuk menghadapi kondisi perekonomian yg semakin sulit?

Silakan berkonsultasi dengan kami, kami akan berusaha memberikan anda solusi yang terbaik dalam hal :
¤ Peningkatan pendapatan setiap bulannya
¤ Cara mengatasi segala macam bentuk resiko kehidupan
¤ Cara pengelolaan tabungan untuk menghadapi inflasi

Melayani dengan tulus,

PT.Allianz Life Indonesia
Suwan Jaya Sujanto
HP: 081260580072
Pin BB: 26BFB9A2

0 komentar:

Posting Komentar